Count visitor

Kamis, 12 April 2012

Jangan Instan, Utamakan Proses

Oleh
Aivi Yola Dwiputri
Mahasiswi Fakultas Farmasi Universitas Andalas
Anggota Open Recruitment Genta Andalas 2012

                  Seiring dengan perkembangan dalam bidang teknologi, informasi maupun komunikasi, pola dan gaya kehidupan masyarakatnya juga ikut  berubah. Masyarakat  ingin serba instan, serba praktis, dan serba cepat. Terkadang mereka mengabaikan proses, yang terpenting bagi mereka adalah hasil yang cepat alias instan. Lihat saja sekarang, kalau mau makan maunya makanan instan, ingin menjadi artis, artis instan atau menjadi sarjana juga sarjana instan.
                  Orang-orang sering memilih makanan instan sebagai pilihan untuk mengganjal perut hanya karena alasan praktis dan tidak sulit dalam membuatnya. Tapi mudharat yang ditimbulkannya juga banyak, salah satunya kanker usus. Di layar kaca kita saksikan banyak artis yang naik daun dan tenar dengan hanya meraihnya melalui proses instan, tetapi cepat pula hilang popularitasnya. Dalam penyelesaian tugas akhir diantara mahasiswa banyak yang melakukan plagiat, maka jadilah sarjana instan.
                 Biasanya mendekati Pemilihan Umum banyak diantara calon-calon pejabat pemerintah yang memilih jalan instan. Mereka kebanyakan orang-orang dari kalangan non politik yang ikut-ikutan untuk menjadi pejabat. Pada umumnya mereka ini buta akan politik, karena latar mereka bukan dari bidang politik. Akibatnya, para pejabat instan ini  banyak yang menyalahkan wewenangnya karena dalam memasuki dunia politik mereka hanya mementingkan hasil daripada proses, yang penting cepat dapat jabatan padahal mereka buta akan politik.
                 Kehidupan kita saat ini adalah hasil dari proses kehidupan kita di masa lalu. Mereka yang ingin meraih kesuksesan di masa mendatang, hendaknya mulai memperhatikan berbagai macam hal yang berkaitan dengan proses dalam kehidupannya saat ini. Dengan menjalani proses, kita dapat belajar dari kesuksesan dan kegagalan. Satu hal lagi yang terpenting, setiap proses yang kita jalani dalam kehidupan hendaknya dinikmati dan tidak dijadikan beban. Berusahalah dengan sungguh-sungguh kemudian bertawakkallah padaNya.
                 Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap (Q.S. Al Insyirah 7-8).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar