Count visitor

Senin, 30 April 2012

Mengalah atau Pecundang?

“Mengalah? Hmm,,, dasar pecundang,” sebuah lontaran kalimat yang terdengar dari seorang remaja disudut kota. Lalu benarkah mengalah itu pecundang? Bagaimana dengan mengalah untuk menang? 

 Menurut Brilliant Yotenega,  Mengalah untuk menang adalah suatu keyakinan yang kuyakini akan menjadi suatu kebenaran meskipun membutuhkan jangka waktu yang tidak sebentar untuk membuktikan kebenarannya. Bahkan sebelum kita memutuskan untuk mengalah, ada satu pergumulan yang bisa berupa peperangan melawan diri sendiri. Dan peperangan melawan diri sendiri itu bahkan jauh lebih sulit daripada peperangan melawan keadaan yang sedang kita hadapi.
Mengalah tentunya bukanlah suatu hal yang mudah. Mengalah menunjukkan kelapangan dada seseorang dan juga memperlihatkan pandangan orang itu tidak sama dengan orang-orang pada umumnya. Tidak semua orang mampu untuk mengalah. Sebagian orang beranggapan, mengalah membuatnya menjatuhkan harga dirinya dan hanya memberi sebuah rasa malu didepan kelompoknya. Namun, tentunya akan lain jika seseorang itu beranggapan bahwa mengalah hari ini akan memberi sebuah peluang keberhasilan besar dimasa depan. Orang-orang dengan pemikiran inilah yang yang sulit kita temui saat ini.
Lalu bagaimana dengan pecundang?
Pecundang adalah orang yang kalah dalam artian sebenarnya. Orang yang mundur sebelum berperang dan seseorang yang hanya mampu bicara tanpa ada tindakan nyata dari perkataannya, itulah seorang pecundang. 
            Dengan demikian, mengalah tentunya tak bisa diinterpretasikan sebagai seorang pecundang.  Mengalah dapat menetralisir segala pertikaian, masalah besar akan menjadi kecil dan masalah kecil akan dinihilkan, suasana tegang akan berubah menjadi tenang dan damai. Banyak mengalah dan tidak bertengkar, menunjukkan kebesaran jiwa seseorang dan bisa memaafkan orang lain, juga menunjukkan intelektual seseorang. Maka apabila mengalami suatu permasalahan, bila bisa mundur selangkah, biarpun ini urusan yang yang rumit juga akan bisa diatasi dengan sempurna.
Dan semua itu tergantung pada diri kita sendiri bagaimana merealisasikannya dalam kehidupan. Baik itu dalam menghadapi suatu masalah yang besar maupun kecil. Suatu keputusan yang diambil tentunya akan dipertanggung jawabkan. Saat keputusan sudah dibuat, itulah sebuah tanggug jawab yang akan kita bawa. Tidak ada salahnya mengalah saat ini demi suatu pencapaian yang lebih baik dimasa depan.  Bagaimana menyikapi suatu masalah dan mampu menemukan solusinya itulah yang penting.
Mengalah atau pecundang ? Tergantung kita merealisasikan dan menginterpretasikannya.


 NITRI ASRIANI
 MATEMATIKA




Tidak ada komentar:

Posting Komentar