“Mengalah?
Hmm,,, dasar pecundang,” sebuah lontaran kalimat yang terdengar dari seorang
remaja disudut kota. Lalu benarkah mengalah itu pecundang? Bagaimana dengan
mengalah untuk menang?
Menurut Brilliant Yotenega, Mengalah untuk menang adalah suatu keyakinan
yang kuyakini akan menjadi suatu kebenaran meskipun membutuhkan jangka waktu
yang tidak sebentar untuk membuktikan kebenarannya. Bahkan sebelum kita
memutuskan untuk mengalah, ada satu pergumulan yang bisa berupa peperangan
melawan diri sendiri. Dan peperangan melawan diri sendiri itu bahkan jauh lebih
sulit daripada peperangan melawan keadaan yang sedang kita hadapi.
Mengalah tentunya bukanlah suatu hal
yang mudah. Mengalah
menunjukkan kelapangan dada seseorang dan juga memperlihatkan pandangan orang
itu tidak sama dengan orang-orang pada umumnya. Tidak semua orang mampu untuk
mengalah. Sebagian orang beranggapan, mengalah membuatnya menjatuhkan harga
dirinya dan hanya memberi sebuah rasa malu didepan kelompoknya. Namun, tentunya
akan lain jika seseorang itu beranggapan bahwa mengalah hari ini akan memberi
sebuah peluang keberhasilan besar dimasa depan. Orang-orang dengan pemikiran
inilah yang yang sulit kita temui saat ini.
Lalu bagaimana dengan pecundang?
Pecundang adalah
orang yang kalah dalam artian sebenarnya. Orang yang mundur sebelum berperang
dan seseorang yang hanya mampu bicara tanpa ada tindakan nyata dari
perkataannya, itulah seorang pecundang.
Dengan
demikian, mengalah tentunya tak bisa diinterpretasikan sebagai seorang
pecundang. Mengalah dapat menetralisir
segala pertikaian, masalah besar akan menjadi kecil dan masalah kecil akan
dinihilkan, suasana tegang akan berubah menjadi tenang dan damai. Banyak
mengalah dan tidak bertengkar, menunjukkan kebesaran jiwa seseorang dan bisa
memaafkan orang lain, juga menunjukkan intelektual seseorang. Maka apabila
mengalami suatu permasalahan, bila bisa mundur selangkah, biarpun ini urusan
yang yang rumit juga akan bisa diatasi dengan sempurna.
Dan semua itu
tergantung pada diri kita sendiri bagaimana merealisasikannya dalam kehidupan.
Baik itu dalam menghadapi suatu masalah yang besar maupun kecil. Suatu
keputusan yang diambil tentunya akan dipertanggung jawabkan. Saat keputusan
sudah dibuat, itulah sebuah tanggug jawab yang akan kita bawa. Tidak ada
salahnya mengalah saat ini demi suatu pencapaian yang lebih baik dimasa
depan. Bagaimana menyikapi suatu masalah
dan mampu menemukan solusinya itulah yang penting.
Mengalah atau
pecundang ? Tergantung kita merealisasikan dan menginterpretasikannya.
NITRI ASRIANI
MATEMATIKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar