Oleh : Aivi Yola Dwiputri
Diseberang, ditemui
sepasang mata sayu si gadis sendu. Telah lama kau berdiri. “Dahaga membawaku
berlari. Tak mampu ku raup keindahan sebab kutemukan wadah hatiku pecah” lirih
suaramu bertahta. Kau hanya menatap sang pelipur lara pagi ini di jalan berliku
berlalu dengan langkah kaki seribu, terpaku. Angin berhembus dingin menyekap
dalam bisu. Kesadaran menyentak bersamaan dengan gerak lalu di hadapmu. Di
ujung jalan itu ia masih meraba rasa, sama sepertimu.
xxxxxxxxxxx
Sore itu, saat kau bersamanya
hujan turun. Ia bersorak meminta hujan berhenti karena kuyup tubuhmu. Kalian tak kunjung menemukan tempat berteduh. Sore ini hujan turun lagi, ia ingin hadirmu sama
seperti kala itu, begitupun denganmu. Bagai menyusur gelap sepi menampar luka, kau pun menghubunginya.
Kalian saling menghubungi, karena itu tak
terhubung satu sama lainnya
Malam
membuat keduanya selalu terjaga. Nyanyi angin tak memberi lelap. Keduanya
terlupa mimpi. Terlupa warna bunga-bunga di pembaringan. Keduanya didera rindu. Lalu, di suatu malam,
ia berhasil menghubungimu. Berjingkrat-jingkrat kalian sebab janji akan bertemu. Namun, sesaat
kau ingat pertengkaran hebat dengannya waktu itu. Kau urungkan niatmu untuk menemuinya.
Kau merasa ia tak menghargaimu. Sungguh, ia tak bermaksud untuk menyinggungmu.
Masihkah ego bertahta hingga kau putuskan untuk tak menemuinya? Mengalahlah,
dan tak selamanya kau kalah.
Dalam bimbang kau masih menghitung waktu. Satu
detik, dua hingga tiga ribu enam ratus detik pun berlalu. Kau tetap diam
disitu. Katakanlah bila kau tak ingin karena ia
resah di sudut taman. Mengkhawatirkan terjadi sesuatu padamu. Berbalik arah ia
menjemputmu. Namun, sedetik sebelum ia sampai kau memutuskan untuk menemuinya
ke taman itu.
Sesaat
kilat menyambar, secepat itu ia
menyusulmu. Ia takut kau kecewa karena tak menemukannya di taman itu. Naas,
truk tronton dengan sopir mabuk yang melewati jalan itu kehilangan kendali dan
menabrak. Di persimpangan, dalam tangisan hujan kau temukan ia terbujur kaku
akibat kecelakaan malam itu.
xxxxxxxxxxx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar