Count visitor

Kamis, 19 April 2012

Problema Ujian Nasioal

Problema Ujian Nasional
Setiap orang mendambakan masa depan yang lebih baik , kesuksesan dalam karir,  rumah tangga dan hubungan sosial, namun seringkali terbentur oleh berbagai  kendala, yang sebagian besar terdapat pada diri kita sendiri. Menjadi orang sukses tidaklah mudah, harus melewati tahap-tahap yang telah ditentukan, seperti harus melewati pendidikan formal ataupun informal untuk menuju kesuksesan. Seperti halnya pada penyelengaraan Ujian Nasional 2012 yang merupakan gerbang awal bagi pelajar  untuk mendapatkan tiket menuju universitas.
Ujian Nasional 2012 yang sedang  dilaksanakan pada bulan April dan Mei untuk jenjang SD, MI, MTS, SMP, SMA, MA, SMK. Pelajar, guru dan orang tua murid was-was menanti hari yang sangat menentukan masa depan anak mereka. Dari pihak  pemerintah sudah mengeluarkan Permendikbud No. 59 tahun 2011 sebagai landasan pelaksanaan UN 2012. POS UN 2012 sudah di luncurkan untuk memperkuat pelaksanaan UN 2012 yang berfungsi sebagai tempat pengaduan atas pelaksanaan UN. Berbagai macam konflik yang timbul saat menjelang pelaksanaan UN seperti kerja sama antar pelajar, mencontek dan kunci jawaban soal yang diperjual belikan yang belum pasti kebenaranya. Kecurangan yang dilakukan siswa didorong oleh rasa takut dan malu akan tidak lulus UN. Laporan yang diterima Menteri Pendidikan, Mohammad Nuh mengalami penurunan drastis dari tahun-tahun sebelumnya, yang terjadi karena pengamanan yang ketat yang dimulai dari proses perceakan sehingga pendistribusian soal UN ke sekolah-sekolah, namun disayangkan masi terdapatnya kebocoran soal dan kunci jawaban yang sampai ke tangan siswa.
Pemerintah telah mengupayakan persiapan pelaksanaan UN 2012 secara bersih, namun kendalanya terdapat pada proses pelaksanaan UN yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu untuk mencari keuntungan, untuk itulah para siswa sebaiknya diberikan pengetahuan dan persiapan yang cukup secara mental dan fisik dalam menghadapi UN agar tak bergantung pada jalan pintas yang ditawarkan. ( Winda Delfyani )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar