Adanya Golput di Balik Pemilu
Oleh : Ria Andriani
Negara
yang berdaulat dan menerapkan demokrasi,
dalam melaksanakan pemilihan wakil rakyat tentunya dengan menggunakan suara rakyat atau
yang dikenal dengan pemilu
(pemilihan umum). Pemilu seringkali dianggap sebagai lambing ataupun tolak ukur dari sebuah arti demokrasi. Hasil pemilu
yang diselenggarakan dalam suasana keterbukaan dengan kebebasan berpendapat dan berserikat,
itulah yang dianggap mencerminkan akuratnya partisipasi serta aspirasi rakyat.
Pemilu tidak diselenggarakan dalam situasi
yang hening dan monoton,
melainkan berlangsung dalam lingkungan
yang turut menentukan hasil pemilu itu sendiri. Berbeda dengan segolongan
yang dibawahi oleh system demokrasi pancasila
yang telah ditemukan adanya banyak suara
yang tidak sah karena seperti dengan sengaja merusak kertas pemilihan. Lebih besar kemungkinan golput
(golongan putih)
termasuk kategori
yang tidak menggunakan hak pilih. Terdapat banyak alas
an mengenai itu,
ada yang dikarenakan sakit, dalam perjalanan, tidak pandai dengan system pemilu,atau bahkan tidak peduli.
Ini telah membawa gerakan golput
yang merunjuk pada tata kelemahan. Denganitu,
harapan terhadap adanya partisipasi
di Indonesia yang demikian tingginya dapat ditafsirkan bahwa pemilu telah menjadi bagian penting dari sebuah budaya politik
Indonesia sebagai lambing demokrasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar