Negeri Bertabur Anime
Mencintai
semua anime jepang telah digeluti Aya semenjak ia duduk dibangku sekolah dasar
sampai sekarang dikala ia sudah menjadi seorang mahasiswi. Banyak temannya yang
menganggap Aya terlalu berlebihan, Cuma karena menggilai tokoh anime Jepang
seperti one piece, doraemon, detective conan, dan lainnya ingin liburan ke
negeri sakura tersebut. Namun itulah keunikkan Aya.
Aya
berusaha mengumpulkan uang dari ia SMP sampai sekarang ini untuk bisa
menginjakkan kakinya ke negeri anime tersebut. Tapi hasilnya nihil sampai
sekarang uangnya juga belum cukup.
“Ya, ke
Jepang itu mahal lo”, ujar Nina sahabat Aya yang menyaksikan Aya lagi sibuknya
menghitung uang dengan seriusnya. “Yup, aku tahu Nin, pokoknya aku harus ke
Jepang tahun ini, titik nggak pake koma” balas Aya dengan antusiasnya dan
sahabatnya hanya geleng kepala melihat tingkah sahabatnya tersebut.
Keyakinan
Aya untuk dapat liburan ke Jepang sangat besar, sampai-sampai tidak ada satupun
orang yang dapat mematahkannya termasuk orang tuanya. Sempat Aya berfikir
apakah impiannya tersebut masuk akal atau tidak, namun kecintaan terhadap anime
lebih besar dibandingkan semuanya.
Haripun
terus berjalan tapi Aya tak kunjung juga dapat mewujudkan impiannya ke Jepang.
Penghujung tahun mulai mendekati namun uang yang dikumpulkannya tak kunjung
mencukupi. Aya pasrah akan semua ini, ia memutuskan untuk membatalkan
mewujudkan impiannya tersebut karena segala upaya yang dilakukannya sia-sia.
Aya mencoba mengubur impiannya dalam-dalam. Namun, yang terjadi pada Aya adalah
ia depresi akan semua ini. Berdiam diri dikamar selama beberapa hari tak cukup
juga untuk mengembalikan kehidupannya.
“Nak, besok
kita ke Bandung ya, lihat nenek?”, ucap ibu Aya yang tidak tega melihat anaknya
terlalu kecewa karena tidak bisa mewujudkan impiannya tersebut. Aya pun setuju
dan mereka langsung berangkat keesokkan harinya ke Bandung.
Neneknya
menyambut Aya dengan hangatnya dan Aya hanya tersenyum tanpa adanya balasan
yang lain. Terlalu dalam kekecewaan Aya tak bisa mewujudkan impiannya liburan
ke Jepang dan melihat langsung tokoh anime yang disukainya. “Sayang, ntar tidur
bareng nenek ya?”, ucap nenek Aya dan Aya hanya manggut.
“Impian yang belum terwujud itu wajar sayang”
“Iya nek Aya tau, tapi Aya terlanjur kecewa”
“ Iya sayang, terlihat jelas dari pancaran
dirimu yang kecewa, mungkin tahun ini belum kesempatan kamu untuk mewujudkan
impianmu liburan ke Jepang, tapi nenek percaya suatu saat nanti kamu bisa
mewujudkannya percayalah sayang”
Aya tersenyum
mendengar ucapan neneknya dan membuat dirinya terhibur sehingga bangkit dari
kekecewaanya yang mendalam. Aya berpikir semua yang dikatakan neneknya tadi
benar adanya. Suatu saat ia pasti akan menginjakkan kakinya ke negeri bertabur
beribu anime tersebut. “Jepang tunggu kedatanganku”.
Nadya Milda
Fakultas Hukum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar