Oleh : Ernis Suryani Taufli
PEMERINTAH
DIAM,
DITENGAH KERESAHAN WARGA AKAN ISU GEMPA
Isu
gempa besar yang akan terjadi di wilayah pesisir sumbar yang diperkirakan hingga
akhir juni mendatang masih menyisakan keresahan di tengah masyarakat. Isu ini
terkait dengan surat Edaran Gubernur Sumbar tertanggal 27 Mei
2012 mengenai
kewaspadaan dan siaga bencana gempa bumi dan tsunami yang ditujukan kepada 19
kepala daerah se-Sumbar, yang merupakan merupakan tindak lanjut dari Surat
Mendagri nomor : 360/1521/12, tanggal 20 April 2012 yang juga membahas perihal
yang sama. Hal ini sehubungan dengan meningkatnya intensitas gempa
akibat pergerakan lempengan bumi di Samudia Hindia dan Pasifik yang berpotensi
menimbulkan kerusakan dan tsunami disebahagian wilayah Indonesia terutama yang
berada di dekat wilayah patahan lempeng tersebut.
Meskipun
Biro Humas Provinsi Sumbar telah menghimbau masyarakat agar tidak khawatir dengan adanya surat Edaran Gubernur, namun hal
tersebut tak lantas menghilangkan rasa cemas masyarakat khususnya masyarakat
daerah pesisir selatan. Hampir disetiap sudut desa, masyarakat membicarakan
kekhawatiran mereka akan gempa dan tsunami yang akan terjadi. Kecemasan ini
juga ditunjukkan dengan banyaknya sekolah yang akhirnya memutuskan
untuk membatalkan jalan-jalan perpisahan dalam waktu dekat ini bagi
siswa-siswinya akan tamat untuk kesiagaan terhadap bencana yang akan terjadi.
“karena
adanya isu gempa besar yang akan terjadi di Sumbar, jalan-jalan perpisahan
anak-anak akhirnya dibatalkan, meskipun anak-anak kecewa dengan hal ini. Tapi
ini demi keselamatan mereka dan mencegah keresahan orang tua. jadi
jalan-jalannya diganti dengan acara perpisahan saja”, ujar Mardalena, guru
kelas 6 SDN 27 Sago, Pesisir Selatan.
Namun
sangat disayangkan ditengah kerisuhan masyarakat terhadap isu gempa, hingga
saat ini belum ada respon pemerintah pesisir selatan terhadap surat edaran
gubernur terkait dengan pelaksanaan sosialisasi bencana ataupun pembagunan
sarana prasarana penanggulangan bencana seperti shelter dll. Pemerintah sepertinya
masih fokus terhadap perbaikan jalan untuk persiapan Tour de singkarak 9 Juni
mendatang.
“Sejak
2 tahun yang lalu pemerintah memang telah memasang plang penunjuk jalur
evakuasi tsunami, namun sampai sekarang di daerah kami belum ada sosialisasi
gempa dan tsunami kepada masyarakat, kami hanya menerima isu akan terjadi gempa
besar yang berpotensi tsunami di wilayah Sumbar hingga 30 Juni 2012, namun tak
ada tanggapan ataupun sosialisasi dari pemerintah”, ungkap Hamijon (43th),
warga Kab. Pesisir Selatan.
Dengan
keadaan seperti ini masyarakat berharap sosialisasi gempa dan tsunami secepatnya
dilakukan supaya kecemasan dan kepanikan masyarakat berkurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar