Count visitor

Kamis, 07 Juni 2012


Oleh : Ernis Suryani Taufli 

PEMERINTAH DIAM,
 DITENGAH KERESAHAN WARGA AKAN ISU GEMPA

Isu gempa besar yang akan terjadi di wilayah pesisir sumbar yang diperkirakan hingga akhir juni mendatang masih menyisakan keresahan di tengah masyarakat. Isu ini terkait dengan surat Edaran Gubernur Sumbar tertanggal 27 Mei 2012 mengenai kewaspadaan dan siaga bencana gempa bumi dan tsunami yang ditujukan kepada 19 kepala daerah se-Sumbar, yang merupakan merupakan tindak lanjut dari Surat Mendagri nomor : 360/1521/12, tanggal 20 April 2012 yang juga membahas perihal yang sama. Hal ini sehubungan dengan meningkatnya intensitas gempa akibat pergerakan lempengan bumi di Samudia Hindia dan Pasifik yang berpotensi menimbulkan kerusakan dan tsunami disebahagian wilayah Indonesia terutama yang berada di dekat wilayah patahan lempeng tersebut.
Meskipun Biro Humas Provinsi Sumbar telah menghimbau masyarakat agar  tidak khawatir dengan adanya surat Edaran Gubernur, namun hal tersebut tak lantas menghilangkan rasa cemas masyarakat khususnya masyarakat daerah pesisir selatan. Hampir disetiap sudut desa, masyarakat membicarakan kekhawatiran mereka akan gempa dan tsunami yang akan terjadi. Kecemasan ini juga ditunjukkan dengan banyaknya sekolah yang akhirnya memutuskan untuk membatalkan jalan-jalan perpisahan dalam waktu dekat ini bagi siswa-siswinya akan tamat untuk kesiagaan terhadap bencana yang akan terjadi.
“karena adanya isu gempa besar yang akan terjadi di Sumbar, jalan-jalan perpisahan anak-anak akhirnya dibatalkan, meskipun anak-anak kecewa dengan hal ini. Tapi ini demi keselamatan mereka dan mencegah keresahan orang tua. jadi jalan-jalannya diganti dengan acara perpisahan saja”, ujar Mardalena, guru kelas 6 SDN 27 Sago, Pesisir Selatan.
Namun sangat disayangkan ditengah kerisuhan masyarakat terhadap isu gempa, hingga saat ini belum ada respon pemerintah pesisir selatan terhadap surat edaran gubernur terkait dengan pelaksanaan sosialisasi bencana ataupun pembagunan sarana prasarana penanggulangan bencana seperti shelter dll. Pemerintah sepertinya masih fokus terhadap perbaikan jalan untuk persiapan Tour de singkarak 9 Juni mendatang.
“Sejak 2 tahun yang lalu pemerintah memang telah memasang plang penunjuk jalur evakuasi tsunami, namun sampai sekarang di daerah kami belum ada sosialisasi gempa dan tsunami kepada masyarakat, kami hanya menerima isu akan terjadi gempa besar yang berpotensi tsunami di wilayah Sumbar hingga 30 Juni 2012, namun tak ada tanggapan ataupun sosialisasi dari pemerintah”, ungkap Hamijon (43th), warga Kab. Pesisir Selatan.
Dengan keadaan seperti ini masyarakat berharap sosialisasi gempa dan tsunami secepatnya dilakukan supaya kecemasan dan kepanikan masyarakat berkurang.                                              



Tidak ada komentar:

Posting Komentar