Count visitor

Selasa, 19 Juni 2012

Artikel

PESAN DI BALIK PERISTIWA ISRA MI’RAJ
oleh: Amelia Putri

 
“Maha suci Allah, yang telah memperjalankan hambaNya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha mendengar lagi Maha mengetahui” (Qs. Al Israa : 1)


            Dari firman Allah tersebut memang benar bahwa perintah shalat dijemput oleh Rasul ke luar angkasa yaitu dari masjidil haram (Makkah) ke masjidil aqsa lalu pergi ke luar angkasa (sidratul muntaha). Tepatnya pada tanggal 27 Rajab dengan mengendarai buraq dalam waktu semalam menurut perhitungan dunia. Secara logika, tidak mungkin seseorang pada masa dulu yang teknologinya masih jauh tertinggal dari zaman sekarang bisa mencapai langit dalam waktu semalam saja. Peristiwa Isra’ Mi’raj adalah peristiwa monumental yang mengandung aspek spiritual dan keilmuan/teknologi yang tinggi. Seiring dengan perkembangan teknologi dari abad ke abad, manusia seolah ditantang untuk berpikir dan membuktikan kebenaran sekaligus kehebatan kekuasaan Sang Maha Pencipta.
            Diluar dari peristiwa luar biasa itu, jumlah rakaat pada shalat pun bisa diambil hikmahnya. Shalat subuh misalnya, kenapa dikerjakan hanya dua rakaat. Logika saya berpikir bahwa dipagi hari adalah waktunya memulai aktifitas. Kita dituntut bangun pagi-pagi untuk memulai aktifitas karena pagi adalah awal untuk memulai kehidupan. Nabi Muhammad pun turun ke bumi menjelang subuh, Mungkin ini juga hikmah bagi kita semua  karena shalat Subuh adalah shalat yang sulit untuk dilaksanakan, karena pada saat itu banyak manusia yang masih terlelap dalam tidurnya Meskipun shalat subuh dikerjakan hanya dua rakaat, faedahnya apabila dilaksanakan berjamaah sangat bagus. Seperti yang pernah saya baca, apabila orang-orang mengetahui tentang faedah shalat subuh berjamaah maka mereka akan pergi shalat meski dengan merangkak sekalipun. Sebaliknya apabila seorang muslim tidak melaksanakan shalat subuh, maka setiap jam dalam sehari itu tidak akan mendatangkan manfaat baginya. Niscaya harinya tidak diridhoi Allah dan belum tentu kegiatannya pada hari itu lancar.
            Begitupun dengan shalat fardhu lainnya, sesungguhnya jumlah rakaat pada tiap shalat itu telah ditetapkan dan tidak akan berubah hingga hari akhir. Ajaran Islam itu elastis, selalu sesuai dengan perkembangan zaman. Jadi apabila seseorang tidak melaksanakan shalat karena sibuk dan lupa waktu, bukanlah sebuah alasan karena untuk melaksanakan shalat yang maksimal hanya memakan waktu sepuluh menit tidaklah akan mengganggu aktifitas sesibuk apapun Ia.
            Namun agaknya manusia sekarang lebih memilih sibuk, sehingga untuk shalat saja terganggu karena aktifitas duniawi. Shalat adalah cara bagi kita umat Islam untuk berdialog dengan Sang Khalik. Sebagai hambaNya, sudahlah tentu kewajiban kita untuk beribadah kepadaNya. Kita diciptakan di dunia ini untuk apa kalau untuk mengerjakan shalat sebagai tiang agama saja enggan. Atau mungkin tidak mengamalkan ajaran Al-qur’an yang jelas-jelas menyebutkan: “Tidak  Aku ciptakan Jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada Ku”   (QS.Az-dzariyat: ayat 56)
            Begitu banyak sebenarnya pesan dari peristiwa Isra Mi’raj ini. Namun saya sebagai seorang yang baru belajar, hanya mampu membahas ini sebatas kemampuan saya. Melihat perjuangan Nabi Muhammad membawa kita menuju jalan kebenaran, masihkah kita mengulur-ngulur waktu shalat, masihkah kita enggan melakukan perintahNya, masih malaskah kita untuk bersyukur atas RahmatNya yang telah kita nikmati. Ketika kita sebagai hambaNya yang seharusnya membutuhkan Tuhan disetiap waktu namun masih jarang menghubungiNya, meminta pertolongan dan ridho dariNya? Ayolah, kita semua diciptakan olehNya dan akan kembali padaNya. Janganlah merasa gengsi menyadari ketidakmampuan kita, toh kita ini hanya butiran debu tanpa anugerah yang diberikan olehNya, mintalah dan hubungi dia selalu ketika senang maupun susah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar