Wide Shot Metro TV ke UBH
Padang
13 Juni 2012, tim Wide Shot Citizen Journalist Metro TV mengunjungi Universitas
Bung Hatta. Acara ini diselenggarakan oleh Wawasan Proklamator yang merupakan
pers mahasiswa Universitas Bung Hatta. Meskipun audien terlihat sepi, Rony sang
tentor yang merupakan produser Wide Shot Citizen Jurnalist Metro TV tetap
semangat memberikan penjelasan mengenai pelatihan Citizen Journalist ini. Sang
tentor memberikan materi tanpa teori sama sekali hanya dengan diskusi, apalagi
bagi peserta yang beruntung mendapatkan souvenir dari Wide Shot yang membuat
peserta tambah antusias. Namun, sebelum itu tentu ada persyaratannya yaitu
mempraktekkan bagaimana membawakan liputan yang hanya berdurasikan dua menit
saja di depan layar kaca. Selain itu peserta juga diperlihatkan liputan anggota
CJ yang menarik dan telah ditayangkan di televisi. “Tidak mudah memang, namun
apabila telah terlatih berbicara akan membuat presenter percaya diri tampil di
depan layar kaca. Kuncinya hanya latihan berbicara dan tampil percaya diri”
kata Rony menambahkan. Acara ini dimulai pukul 08.30 sampai selesai di Gedung B
Universitas Bung Hatta. Peserta
berasal dari berbagai perguruan tinggi, mulai dari UBH. Unand, UNP dan UPI.
Wide
shot sendiri tayang di metro TV dari hari Senin hingga Jumat selama 4 jam.
Keberadaan Citizen Journalist dikarenakan ketika media tidak bisa meliput semua
kejadian di seluruh kota. Misalnya ketika terjadi bencana di suatu daerah yang
saat itu tidak ada wartawan yang meliput, bisa saja salah seorang dari CJ
mengambil videonya dan menjadi sebuah berita yang tayang di TV. Hal itu
menjadikan daerah-daerah di Indonesia dikenal karena terjadinya peristiwa
tersebut. Seperti yang diketahui sebagai media audiovisual, Metro TV
memiliki audienser pengambil kebijakan dan kalangan menengah atas. Wide Shot
mempunyai target 50 paket liputan Citizen Journalist ketika berada Sumatera.
Padang merupakan daerah pertama di Sumatera yang dikunjungi karena menurut sang
produser, Padang masih memiliki nilai kelokalan yang sangat kuat. Dengan syarat
liputan yang dimuat tidak mengandung unsur fitnah dan berhubungan dengan SARA,
liputan yang dimuat harus kreatif dan
inovatif. Adalah kepuasan batin bagi wartawan ketika tindakannya memberikan
manfaat bagi orang banyak. Karena itu sebagai wartawan harus bisa berkomunikasi
dengan seluruh lapisan masyarakat, mengetahui bagaimana meloby dan meyakinkan
orang lain. Sampai saat ini anggota Citizen Journalist mencapai 44.000 orang.
Selama
pelatihan para peserta diajarkan bagaimana format proses peliputan di Citizen Journalist mulai dari pembukaan, pilihan
diksi yang dianjurkan menggunakan kalimat aktif dan to the point sampai dengan penutup
yang lebih baik memberikan konklusi dan dianjurkan sekali agar tidak promosi.
Posisi presenter disini sebagai penggali informasi dari narasumber dan usahakan
agar tidak menggunakan kalimat tertutup. Yang terpenting dalam memberikan
penjelasan dilarang menyebutkan brand suatu
produk dan manfaatkan waktu yang hanya dua menit tersebut dengan sebaik-baiknya.
Kemudian sesuai instruksi dari tentor, peserta pelatihan melakukan diskusi
mengenai filler yang akan ditampilkan
sebagai bukti telah diadakannya pelatihan CJ ini di kota Padang dan setelah itu
peserta makan siang bersama. Salah satu wartawan senior
kontributor dari kota Padang, Afriyandi saat diwawancarai disela-sela pelatihan
di ruang seminar tersebut mengatakan, “pelatihan Citizen Journalist ini akan
menambah Curiculum Vitae bagi
peserta. Dapat mengasah kemampuan menulis pada bidang media cetak, bisa
mengedit dan menciptakan gambar karya sendiri. Ilmu semacam itu tidak mudah
didapat karena butuh biaya besar. Dengan adanya Wide Shot ini semoga mahasiswa
bisa memanfaatkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya.” Beliau sudah merasakan
suka duka jadi wartawan, oleh karena itu ia berharap peserta bisa menjadi
jurnalis yang professional. Juga Ena, salah satu anggota dari WP berpendapat
bahwa acara ini memang bagus untuk calon jurnalis karena merupakan suatu yang
baru menjadi anggota CJ, bisa menambah wawasan tentang bagaimana meliput untuk
media elektronik diluar kemampuan menulis berita.
Selesai
dari ruang seminar peserta lalu menuju kantor DPRD Sumbar Tingkat 1 di Ulak
Karang Padang untuk mengambil filler
yang berlatarbelakang rumah gadang. Semula peserta berencana akan pergi ke
museum Adityawarman sebagai tempat pengambilan latar, namun karena mengingat
waktu hari itu banyak yang langsung turun ke lapangan pergi meliput diusulkan
saja di kantor DPRD ini. Menjelang pergi kesana sempat dimintai tanggapan Bapak
Indra selaku ketua pelaksanaan pelatihan dari Wawasan Proklamator “kebetulan
adik-adik WP inikan dibidang jurnalistik, saya langsung setuju kalau tim Wide
Shot ini mengunjungi Padang. Pelatihan
Jurnalis seperti ini mahal harganya, saya harap adik-adik mahasiswa
memanfaatkan kesempatan ini dengan maksimal karena liputan mereka akan
ditayangkan. Namun masih sedikit yang berani meliput karena mungkin masih ragu
dan belum tau topik apa yang mau diambil. Bahkan selama perjalanan akan ada
topik yang menarik untuk diliput.” Beliau mengusulkan beberapa topik yang bisa
diliput hari itu juga yaitu pengrajin batu lado (pengrajin cobekan cabe) dan pembuatan kincir air. Setelah itu beberapa
peserta dimimta untuk tack langsung dengan
kamera. Ternyata lama sekali hanya untuk menyebutkan bebrapa kata “kami
mendengar,melihat dan melaporkan”. Lagi Mas Rony sang produser mengingatkan
“Hanya menyebutkan beberapa kata saja lamanya hampir sejam, bayangkan itu kalau
tampil di televisi. Memang begitu kalau mau tayang, semuanya harus optimal.”
Setelah
itu baru kita menuju kantor DPRD untuk menampilkan filler yang telah
direncanakan sebelumnya. Di bawah terik matahari yang serasa menyengat kulit,
kita dituntut untuk layak tampil di televisi. Pembukaan lagu “Kambanglah Bungo”
membuat kita jadi semangat dan sekreatif mungkin menunjukkan bahwa inilah
anggota CJ dari Padang yang akan meliput peristiwa yang terjadi sekitar daerah
ini. Ditutup dengan idiom lokal “rancak bana” menggambarkan pelatihan ini memang
bagus untuk calon jurnalis. “Acara yang
seru banget, teman-teman peserta maupun yang dari Metro TV sendiri juga gag
kalah asik. TOP BGT deh” ujar Cilla salah satu peserta dari UNP.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar