Oleh NITRI ASRIANI
Kita sebagai individu, hampir bisa dipastikan akan memasuki lingkungan
baru. Pertama kali masuk kuliah, masuk kelas les, mendapat kelompok KKN,
pertama kali bekerja di tempat baru, pertama kali ke kos baru. Banyak sekali
dunia baru di depan kita. Kita masuki satu persatu pintu-pintu baru tersebut
tanpa bisa menghindar.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmOHjUJTWbkmn2vGQDu-u9PAKF-69DiisGHSTpPtFnIRDyY1qXeBPRZRBnUILFlUZJo81NMOwYUDGs_xFGjPM8NbeN7IEb9M9xI4takhIAaZKXmxcWxPCyMpoAee8GbVhCwFcQJV5A5jA/s400/Handwriting-Paper-Template.jpg)
1. Menata Persepsi Kita Tentang Lingkungan
Untuk
menghindari persepsi yang salah, sebelumnya kita harus membekali diri dengan
informasi yang benar dan terpercaya tentang lingkungan baru tersebut. Misal
kita akan masuk ke suatu universitas di luar kota, maka ada baiknya kita tanya
kepada para alumni SMA yang berkuliah di universitas tersebut. Dengan demikian,
sedikit banyak kita tahu dan mempunyai gambaran dengan lingkungan baru.
Bagaimanapun, akan lebih nyaman berada di lingkungan baru yang kita sudah tahu
daripada sibuk menerka dan menjadikan lingkungan baru tersebut sebagai misteri.
Lalu bagaimana
jika informasi yang kita dapatkan tidak sesuai dengan keinginan kita? Misal
kita akan pindah ke suatu kota dan ternyata kita mendapati bahwa kota tersebut
masih sangat kolot, sehingga tabu bagi wanita keluar malam. Mungkin cara
terbaik yang bisa kita lakukan adalah berusaha memahami alasan budaya itu.
Dengan memahami, maka kita tidak akan menolak mentah-mentah dan membenci
lingkungan baru, meskipun beberapa hal di dalamnya kita tidak suka.
2. Menata Diri
Persiapkan diri
menghadapi lingkungan baru tersebut. Secara fisik, jika lingkungan baru kita
membutuhkan persiapan ekstra, maka persiapkan fisik kita. Jika lingkungan baru
kita sangat menghargai intelektualitas, persiapkan juga itu. Atau jika
lingkungan baru kita sangat religius, maka ada baiknya kita memilah kembali
baju yang akan kita kenakan di sana, agar lebih sesuai
3. Persiapkan Mental
Intinya adalah
kita menanamkan kepada diri bahwa kita adalah orang baru yang harus berlaku
baik agar diterima. Janganlah segan menyapa. Jangan pula takut bertanya. Misal
kita canggung berbasa-basi, cukup tersenyum, simpel, dan menggunakan bahasa
universal. Pertanyaan ringan seperti menanyakan waktu, arah, dan pertanyaan
lain merupakan pengantar yang tepat menuju sebuah obrolan. Jangan merasa rendah
diri, ingatlah jika kita memiliki kelebihan yg tidak dimiliki orang lain,
begitupula orang lain memiliki kekurangan yg tidak kita ketahui, jadi bisa saja
rasa memiliki kekurangan juga dirasakan oleh orang2 yg akan kita kenali
tersebut.
4. Mulailah Beradaptasi
Sebagus apapun persiapan yang kita lakukan, tetaplah kita harus beradaptasi dengan lingkungan. Bahkan ketika kita sudah masuk ke dalam lingkungan tersebut, adaptasi mutlak tetap dilakukan. Jangan lupa, lingkungan terus berubah, maka ikutlah berubah agar tidak terkena seleksi alam. Janganlah takut ditolak karena tantangan akan selalu ada di setiap lingkungan yang akan kita masuki. So, masuk lingkungan baru, siapa takut?
5. Rajin-rajinlah memulai Pembicaraan
Rajin2lah menyapa atau mengobrol dengan teman2 baru
kita. Dengan membuka pembicaraan terlebih dahulu berarti kita sedang
menunjukkan bahwa adalah pribadi yg hangat & terbuka terhadap lingkungan
baru. Yang pasti kita harus jadi orang yg murah senyum & senang menyapa.
6. Hargailah Budaya dan Aturan dilingkungan Baru
Percayalah, jika kita memasuki suatu lingkungan,
pastilah kita berhadapan dengan peraturan. Sebebas-bebasnya suatu lingkungan,
pastilah ada aturannya. Peraturan ini mutlak diperlukan agar kehidupan dalam
lingkungan tersebut berjalan teratur. Oleh karena itu, kita harus bisa
mengikuti peraturan yang ada di lingkungan baru tersebut. Baik peraturan yang
sifatnya tertulis, maupun peraturan tidak tertulis tapi bersifat mengikat. Pada
awalnya mungkin kita akan merasa canggung. Namun begitu, kita harus tetap
mengikuti budaya dan aturan yang diterapkan di lingkungan yang baru itu.
Misalnya, jangan melanggar jika ada kewajiban mengenakan seragam kantor.Jangan
coba-coba melanggar peraturan dengan alasan masih baru. Orang2 lama di
lingkungan baru kita pasti akan tahu mana kesalahan yang sengaja atau hanya
sekadar dibuat-buat
7. Open Mind
Ingat, kita ini orang baru. So, kita masih sangat
banyak membutuhkan bantuan dan belajar dari para senior di lingkungan baru.
Misalnya, kita dapatkan pekerjaan sesuai dengan disiplin ilmu yang kita tempuh
di kampus, bukan berarti kita lantas bersikap “sok jagoan”. Pengalaman dari
para senior akan sangat bermanfaat untuk kita dalam lingkungan baru itu.
Janganlah menutup diri. Terimalah kritikan orang lain. Jika kita bekerja
sebagai tim, cobalah untuk meraih kepercayaan di dalam tim. Dan akan lebih baik
lagi bila kita langsung mendapat kepercayaan untuk bertanggung jawab terhadap
tugas tim. Kita akan banyak belajar.
8. Jangan Malu Bertanya
Segeralah bertanya bila ada sesuatu yang sekiranya
kita rasa masih kurang jelas. Bertanya tidak harus pada orang yang lebih tua.
Kita bisa bertanya kepada orang2 yang sudah cukup berpengalaman di sekitar
kita. Setidaknya, untuk urusan teknis orang itu lebih berpengalaman daripada
kita. Selain itu, jika lingkungan baru kita adalah lingkungan kerja, kita bisa
juga bertanya kepada atasan langsung atau rekan satu level.
9. Keingintahuan
Kuriositas akan membuat kita bersemangat dalam
bekerja. Bila dari awal saja kita sudah tidak memiliki rasa ingin tahu terhadap
bidang pekerjaan, bukan tidak mungkin kita pun akan malas untuk mengerjakan apa
pun. Kuriositas akan memotivasi kita untuk mengeksplorasi kemampuan kita lebih
dalam.
10. Mintalah Penilaian dari Orang-orang disekitar Kita
Cobalah minta penilaian terhadap apa yang sudah kita
lakukan. Baik dan buruknya mesti kita terima, sehingga kita bisa meningkatkan
kualitas diri kita di lingungan baru. Tapi sikap dan cara demikian bukanlah
jaminan bahwa kita akan begitu saja lolos beradaptasi di lingkungan baru kita.
Bila ada kesalahan dalam cara beradaptasi kita, diskusikanlah dengan orang lain
untuk mendapatkan solusinya.
Blog Ansyari |
Sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar