Ketika Rasa Malas Mengalahkan Kreatifitas
Begitu banyak Fenomena yang terjadi pada saat sekarang
ini, salah satunya adalah fenomena COPAS (Copy-Paste) yang terjadi di kalangan
Pelajar termasuk saya sendiri sebagai Mahasiswa. Hal ini disebabkan oleh kemajuan
teknologi sehingga semua orang dapat dengan mudah mengakses informasi melalui Internet,
maka dari itu dengan kemudahan yang ada tentu orang-orang befikir “kalau ada
jalan yang mudah kenapa memilih jalan yang susah”.
Seperti misalnya seorang Guru memberikan tugas kepada
muridnya untuk membuat naskah pidato tentang Hari Kemerdekaan maka dengan
memasukan kata kunci melalui mesin pencari Google lalu menekan Enter maka akan
muncul beribu-ribu atau bahkan berjuta-juta website yang menampilkan informasi
tentang naskah pidato tersebut dan pelajar tadi tinggal memilih naskah pidato
mana yang akan ia gunakan lalu tinggal di save atau langsung di print.
Contoh lainnya seorang Dosen memberikan tugas berupa
makalah kepada mahasiswanya maka dengan mudah pula mahasiswa tadi mencari bahan
melalui internet walaupun informasi tersebut belum akurat karena tidak
mencantumkan sumber kalaupun beruntung mendapatkan data yang dilengkapi dengan
sumber itu pun tergantung keahliannya dalam menggunakan internet dan terkadang
tak jarang pula data yang tidak lengkap tadi di gabung-gabungkan hingga menjadi
sebuah makalah.
Kegiatan COPAS ini disebut dengan Plagiat sedangkan
pelaku dari kegiatan COPAS disebut Plagiator karena mengambil atau meniru
pekerjaan seseorang tanpa ijin orang yang membuatnya, berbagai alasan
diungkapkan oleh seorang plagiator mulai dari karna banyaknya tugas atau
pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru atau dosen mereka, lagi pula dalam
pikiran mereka karya tulis itu tidak akan dibaca serius oleh Guru atau Dosen
karena keterbatasan waktu dan kesibukannya yang penting sudah dikumpul. Alasan
lain, mungkin karena mereka memang pemalas dan kegiatan menulis dipandang sebagai
pekerjaan yang sulit sehingga mereka memilih cara yang paling mudah yaitu COPAS
(copy-paste).
Apapun alasannya sebenarnya tindakan Copy-Paste ini
tidak baik apalagi kalau sampai menjadi budaya yang akhirnya hanya akan
menciptakan generasi yang malas dan tidak kreatif sama sekali yang hanya bisa
meniru atau merubah sedikit dari karya orang lain yang orisinil lalu menyebut
itu sebagai karyanya. Pemerintah sekarang ini sedang menggalakkan budaya
menulis namun nampaknya akan sulit terealisasi kalau tidak ada solusi yang
konkrit dalam menangani masalah Plagiat dan Copy-Paste di kalangan pelajar.
Berikut beberapa solusi yang dapat dilakukan yaitu :
- Memberikan pedoman/etika pengutipan karya tulis
orang lain, misalnya dengan senantiasa mencantumkan nama dan alamat
website yang di kutip.
- Memberikan pelatihan menulis/mengarang agar
mereka dapat mengungkapkan idenya dengan lebih baik ke dalam karya tulis.
- Membiasakan mereka mempresentasikan karya
tulisnya di depan kelas. Dengan cara ini, mereka mau tidak mau akan
mempelajari isi paper yang dibuatnya dengan serius.
- Mendorong mereka untuk berpikir kreatif dan inovatif.
Artinya, dalam menulis mereka mampu mengelaborasi isi karyanya dengan
sedemikian rupa sehingga mencerminkan hasil kreatifitas dan pemikiran
alternatif.
- Menjelaskan betapa pentingnya kemampuan menulisa
atau mengarang itu kelak setelah mereka mulai bekerja atau menempuh studi
lanjut.
- Menumbuhkan rasa malu kalau melakukan copy-paste
tulisan orang lain sebagai karya sendiri, juga merasa malu kalau sesuatu
yang dihasilkan tidak mengandung nilai kebaruan sebagai hasil kreativitas
diri sendiri.
Untuk mengurangi fenomena copy-paste yang belakangan
ini menjadi trend sekaligus mendorong peningkatan budaya tulis-menulis di
kalangan Pelajar dan Mahasiswa, banyak pihak yang dapat berperan. Diantaranya,
pihak Lembaga Pendidikan termasuk Guru dan Dosen, Keluarga, Lembaga Pemerintah
terkait dan pihak Swasta/Masyarakat yang peduli dengan hal ini. Maka dari itu
perlu adanya peran serta kita semua dalam hal menumbuhkan minat membaca dan
budaya menulis sehingga tidak ada lagi generasi copy-paste.
Ikhsan Rahmat
Ilmu Komunikasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar