Count visitor

Kamis, 12 April 2012

Perempuan Dalam Pekerjaan dan Keluarga


Perempuan Dalam pekerjaan dan Keluarga
Perubahan zaman dan peradaban menuju modernisasi yang hampir menyeluruh terjadi di setiap pelosok negeri menyebabkan tidak ada lagi pembatas ataupun perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam meniti karier. Kebutuhan ekonomi yang lebih kompleks dan adanya semangat dalam diri perempuan sekarang untuk tidak hanya meneriman saja apa yang telah didapatnya dari suami menyebabkan banyak perempuan memilih untuk bekerja di luar rumah demi membantu keuangan keluarga.
Bagi perempuan yang kebutuhannya secara finansial sudah cukup terpenuhi, bekerja merupakan suatu cara untuk menunjukan eksistensi pribadi, meningkatkan gengsi sebagai wanita kerier, mengaktualisasikan diri dengan lingkungan luar ataupun hanya untuk mengisi waktu luang. Berbeda halnya dengan perempuan yang kurang secara finansial, bekerja memang ditujukan untuk membantu suami dalam  memenuhi kebutuhan keluarga, menyiapkan tabungan untuk biaya pendidikan sang anak ataupun mencari modal untuk usaha mereka nantinya.
Tidak ada yang salah jika seorang perempuan bekerja, perempuan tidak harus di rumah selama 24 jam untuk mengurus kebutuhan keluarganya. Minat perempuan untuk berpartisipasi dalam dunia kerjapun dari hari ke hari meningkat, emansipasi  wanita selalu  dijadikan “dasar hukum” bagi perempuan untuk bisa mempunyai kedudukan yang setara dengan laki-laki.
Emansipasi atau kesetaraan antara perempuan dan laki-laki yang dicita-citakan oleh R.A kartini sepertinya sudah tercapai, namun apakah penerapannya sudah sesuai?. Seringkali kehidupan di luar rumah  menyebabkan perempuan lupa akan kodratnya sebagai seorang ibu. Pekerjaannya di luar  membuat waktu seorang perempuan berkurang di rumah dan melimpahkan pekerjaan  tersebut kepada orang lain, termasuk dalam hal mengurus anak.
Meniti karier di luar rumah memang mengandung resiko tersendiri, waktu di rumah akan menjadi berkurang dan keluargapun seperti terabaikan, terutama anak. Menitipkan anak pada pengasuh mereka (baby sister) sepertinya memang sudah menjadi pilihan yang dirasa baik  bagi seorang ibu. Perlu diperhatikan lagi,  anak yang masih balita gampang sekali terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya, maka dari itu janganlah sembarangan memilih pengasuh anak, karena anak akan cenderung meniru tingkah laku orang yang selama ini dekat denganya, termasuk meniru tingkah laku pengasuhnya.
Pandai membagi waktu sepertinya menjadi sebuah keharusan bagi seorang perempuan agar kodratnya sebagai ibu rumah tangga tidak terabaikan. Peran penting seorang ibu di dalam rumah tangga sangat di butuhkan, terutama dalam membentuk kepribadian anak. Anak akan merasa kurangnya perhatian ibu  apabila ibu mereka tidak bisa membagi waktu. Selain itu, resiko yang bisa juga dihadapi oleh perempuan yang bekerja adalah mereka akan sering hilangan moment penting dalam tumbuh kembang sang anak.
Dampak positif juga dirasakan oleh anak yang ibu mereka bekerja, anak akan lebih mandiri dan terbiasa melakukan pekerjaannnya sendiri, hal itu menyebabkan anak tidak berprilaku manja. Jika selama ini orangtuanya bekerja dan jarang ada waktu bersama sehingga ketika waktu kebersamaan itu ada, maka hal itu akan sangat berharga bagi sang anak. Kurangnya waktu kebersamaan dengan keluarga sendiri juga mennyebabkan anak mudah berinteraksi dengan orang lain dan bisa menerima lingkungan yang baru.
Kehidupan perempuan yang saat ini sudah setara dengan laki-laki atau bahkan sekarang ini dapat melebihi peran yang di jalankan oleh laki-laki. Banyak pekerjaan yang selama ini biasanya dijalankan oleh laki-laki juga  di lakoni oleh perempuan.  Diantara kita pasti  pernah ada yang melihat perempuan menjadi tukang ojek, juru parkir, sopir bus, ataupun pekerjaan lainnya yang lazim di kerjakan oleh kaum Adam, dan hal itu dianggap wajar  dalam pandangan masyarakat atau bahkan dapat di jadikan inspirasi bagi perempuan lain.
Kedudukan perempuan saat ini tidak bisa  dipandang sebelah mata, mareka bisa menunjukan kemampuan mereka pada dunia luar. Sebenarnya efek positif ataupun negatif dari seorang perempuan yang bekerja tergantung pada diri sendiri, memenuhi kebutuhan hidup dan menciptakan status perekonomian yang mapan memang menjadi keinginan dari semua orang. Perhatian terhadap keluarga dan kodrat sebagai seorang ibu harus tetap menjadi prioritas utama agar tetap terjadi keseimbangan antara kehidupan di luar dan kehidupan didalam rumah, namun juga diperlukan dukungan dari anggota keluarga yang lain.  (M.H.I)

Di tulis oleh : MELISA HARNIATI
Fakultas:  ILMU BUDAYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar