Count visitor

Selasa, 29 Mei 2012

oleh : MELISA HARNIATI (FIB)


Konser Tidak Cemari Budaya
Indonesia merupakan negara yang mempunyai banyak kebudayaan, norma dan adat-istiadat yang terdapat disetiap daerah. Kebudayaan, norma dan adat istiadat selalu dijunjung tinggi oleh masyarakatnya. Namun pada saat sekarang ini, pengaruh kebudayaan barat yang sudah mendunia mulai mempengaruhi masyarakat, termasuk masyarakat Indonesia. Pengaruh tersebut biasanya didapat dari berbagai media, terutama media online. Untuk menyelamatkan kebudayaan Indonesia dari berbagai pengaruh buruk itulah, maka tidak semua artis luar negeri yang dapat menyelenggarakan konser di Indonesia.
Sebagai contoh, konser lady Gaga yang akan diselenggarakan pada tanggal 3 Juni 2012 mendatang terancam batal, hal ini di karenakan pihak kepolisian tidak memberikan izin promotor musik untuk menyelenggarakan konser penyanyi yang mendapat julukan ‘mother monster’ tersebut. Izin konser tidak diberikan karena adanya desakan dari berbagai pihak, terutama organisasi agama yang berpendapat bahwa Lady Gaga merupakan artis yang tidak pantas konser di Indonesia karena penampilannya yang selalu mengundang kontroversi.
Lady Gaga yang bernama asli Stefani Joanne Angelina Germanotta merupakan artis yang tidak pernah sepi dari pemberitaan buruk baik dari busana,  lirik lagu, maupun kehidupan sehari-harinya yang selalu mengundang kontroversi. Lady Gaga pernah menggunakan baju yang terbuat dari daging asli dan dikecam oleh berbagai kalangan, terutama para pencinta hewan, bahkan disetiap penampilannya, ia selalu menggunakan busana yang aneh. Lirik lagu Lady Gaga juga dikatakan menghina kelompok agama tertentu dan sering dicekal peredaran lagunya dibeberapa nagara, dalam kehidupan pribadipun, Lady Gaga juga dikatakan sebagai seorang biseksual.
Banyaknya skandal yang diciptakan Lady Gaga membuat pihak kepolisian, majelis ulama dan beberapa ormas agama bersama-sama menentang kedatangan Lady Gaga. Mereka khawatir akan terpengaruhnya masyarakat Indonesia kalau Lady Gaga jadi tampil di panggung Indonesia. Lalu, bagaimana dengan penonton yang sudah mengeluarkan sejumlah uang yang tidak sedikit untuk membeli tiket konser tersebut? Tentunya mereka  akan sangat kecewa karena  sudah bersusah payah untuk bisa mendapatkan tiket, namun tidak ada kepastian apakah konser tersebut jadi diselenggarakan atau tidak.
 Pengaruh buruk yang ditakutkan oleh berbagai pihak karena kedatangan lady Gaga ke Indonesia sepertinya terlalu berlebihan. Rusaknya moral ataupun kebudayaan sebenarnya tergantung pada pribadi masing-masing, karena yang menjalankannya adalah orang itu sendiri. kebudayaan tidak akan rusak hanya karena konser artis luar negeri yang hanya berlangsung beberapa jam saja. Kebudayaan dan moral hakekatnya tertanam pada diri setiap orang. Tidak semudah itu kebudayaan dan moral bangsa rusak hanya karena konser Lady Gaga, bahkan tanpa konser diselenggarakanpun, efek dari bebudayaan barat masih bisa  dengan mudah masuk ke Indonesia melalui berbagai media, terutama media online.
Kita harus bisa mencerdasi pengaruh yang datang dengan bijaksana, jika memang pengaruh luar itu buruk dampaknya, maka hal itu tidak perlu diikuti tanpa harus merugikan orang lain dengan berbagai aksi penolakannya. Pribadi kita sendirilah yang menyeleksi apa  yang pantas dan tidak untuk kita. Jadi kkita harus pintar dalam menyeleksi yang terbaik untuk diri sendiri.
#MELISA HARNIATI#

Tidak ada komentar:

Posting Komentar