Praktikum
,Beban untuk Mahasiswa Eksakta?
Saat semester baru bangku
perkuliahan dimulai,khususnya semester tingkat I dan II,saatnya kegiatan praktikum terkhusus bagi mahasiswa
bidang eksakta pun dimulai. Kegiatan bergadang pun juga dimulai.Sebenarnya
bukan praktikum itu yang menjadi
permasalahan,tapi laporan praktikum itulah yang menjadi titik awal
permasalahnnya.Ditambah lagi laporan itu mesti menggunakan mesin tik yang
lumayan menyusahkan.Salah seorang asisten Laboratorium Statistika dan Komputasi
Jurusan Matematika pun menanggapi bahwa hal itu dilakukan untuk menghindari “copas” dalam pembuatan laporan tersebut
oleh mahasiswa.
Banyak mahasiswa yang memilih
ambil jatah untuk tidak kuliah bahkan minta tolong untuk di “TA”kan oleh mahasiswa lainnya hanya
untuk menyelesaikan laporan praktikum.Padahal,rata rata praktikum tersebut
hanya berbobot 1 sks. Mereka rela mengabaikan mata kuliah wajib yang berbobot 4
sks.
Saat UAS pun semuanya mencapai
titik puncak.Mengumpulkan laporan,membundel,meminta tanda tangan koordinator
jurusan,semuanya menjadi kesibukan tersendiri bagi mahasiswa yang akan
mengikuti UAS Praktikum mata kuliah tersebut. Tak jarang,mereka mengabaikan
mata kuliah yang akan diujikan pada esok hari.Ratih Febby Ramadhani,adalah
salah satu mahasiswa Matematika yang mengaku bahwa ia lebih total untuk UAS
Praktikum yang hanya 1 sks daripada mata kuliah wajib Kalkulus II yang berbobot
4 sks.Hal ini diungkapkannya pada Jumat,18 Mei di sela sela jeda UAS praktikum
Pemrograman Komputer I.
Apa yang mesti didahulukan oleh
mahasiswa sejatinya?Berbalik pada mahasiswa itu sendiri.Manajemen waktu yang
baik, kepintaran dalam menyusun skala prioritas,itulah yang dituntut agar
segalanya sejalan tanpa ada yang terabaikan.
Dona
Ariani/Matematika 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar