Count visitor

Rabu, 11 Juli 2012

Melawan Rasa Malas

 

Hidup akan lebih menyenangkan apabila semua berjalan sesuai rencana. Sayangnya, kenyataan tak selalu demikian. Rasa malas seringkali menghampiri sehingga sesuatu tak berjalan sesuai dengan yang kita rencanakan. Ketika malas melakukan sesuatu, seseorang biasanya membuat alasan dan berpikir bahwa masih banyak waktu. Misalnya ketika hari ini seseorang malas mengerjakan tugas kuliah untuk minggu depan akibatnya ketika tugas baru datang, jadi keteteran karena pekerjaan menumpuk.  Rasa malas merupakan kebiasaan buruk dan bukan sifat bawaan dari lahir. Kebiasaan ini dapat dilawan dengan taktik bagai menghadapi perang.

1. Lawan rasa malas. Mulailah mengerjakan sesuatu selama lima menit. Begitu lima menit habis, berhentilah. Tinjau ulang apakah akan tetap lanjut atau berhenti. Namun, sesuatu akan tetap mempertahankan keadaannya semula. Setelah memulai biasanya seseorang akan terus melaju hingga akhirnya pekerjaan selesai.

2. Setiap kali mencapai tujuan, beri hadiah pada diri sendiri  dengan bersenang-senang. Contohnya istirahat sejenak, menonton tv , mengobrol, mengirimkan pesan singkat atau menghubungi seseorang, memeriksa e-mail atau membuka jejaring sosial seperti facebook twitter dan lain sebagainya. Dengan demikian, kita termotivasi untuk segera menyelesaikan pekerjaan agar memiliki banyak waktu untuk bersenang-senang. Namun, hadiah harus proporsional atau tidak terlalu lama dan waktu pelaksanaannya tepat.

3. Ketika terjebak dalam banyak pekerjaan, kita merasa marah pada diri sendiri karena tidak mulai bekerja lebih awal. Jangan pernah menyesal atau mengeluh dan lakukan saja yang terbaik untuk hari ini. Coba pikirkan jikalau pekerjaan itu dikerjakan besok atau tidak kita kerjakan sama sekali. Tentu akan lebih buruk bukan?

4. Taktik lain untuk menyingkirkan rasa malas adalah dengan berpikir bahwa kita tak punya pilihan lain selain mengerjakannya. Beri hukuman pada diri sendiri jika gagal mengatasi rasa malas misalnya dengan mengirim surat cinta pada seseorang yang sama sekali tak kita suka. Semakin memalukan hukumannya, semakin besar dorongan agar tugas segera dilaksanakan.

5. Mengatakan pada orang lain kalau kita akan melakukan sesuatu akan memberikan alasan bagi kita untuk mengerjakan sesuatu. Cara ini akan membuat kita merasa bersalah bila kita menunda mengerjakanya sehingga sangat efektif. Bahkan, orang lainpun bisa memberi motivasi agar kita segera menyelesaikan tugas tersebut.

6. Jika kita terpaksa untuk menunda pekerjaan, cari jawaban mengapa tugas ini amat penting untuk diselesaikan, tetapkan waktu lain dan patuhi waktu untuk menyelesaikan tugas tersebut.

Tak ada seorangpun yang selalu berhasil dengan sempurna. Namun, tak ada sesuatu yang tak bisa dilakukan jika kita berusaha dan berdoa. Berlatihlah sampai berhasil mengatasinya. Ingatlah, bahwa seseorang membuat keputusan karena alasan mereka sendiri, bukan karena orang lain. Semoga berhasil.>Yola

Tidak ada komentar:

Posting Komentar