Melawan Rasa Malas
Hidup
akan lebih menyenangkan apabila semua berjalan sesuai rencana. Sayangnya,
kenyataan tak selalu demikian. Rasa malas seringkali menghampiri sehingga sesuatu
tak berjalan sesuai dengan yang kita rencanakan. Ketika malas melakukan sesuatu,
seseorang biasanya membuat alasan dan berpikir bahwa masih banyak waktu. Misalnya
ketika hari ini seseorang malas mengerjakan tugas kuliah untuk minggu depan akibatnya
ketika tugas baru datang, jadi keteteran karena pekerjaan menumpuk. Rasa malas merupakan kebiasaan buruk dan bukan
sifat bawaan dari lahir. Kebiasaan ini dapat dilawan dengan taktik bagai menghadapi
perang.
1.
Lawan rasa malas. Mulailah mengerjakan sesuatu selama lima menit. Begitu lima
menit habis, berhentilah. Tinjau ulang apakah akan tetap lanjut atau berhenti.
Namun, sesuatu akan tetap mempertahankan keadaannya semula. Setelah memulai
biasanya seseorang akan terus melaju hingga akhirnya pekerjaan selesai.
2.
Setiap kali mencapai tujuan, beri hadiah pada diri sendiri dengan bersenang-senang. Contohnya istirahat
sejenak, menonton tv , mengobrol, mengirimkan pesan singkat atau menghubungi
seseorang, memeriksa e-mail atau membuka jejaring sosial seperti facebook
twitter dan lain sebagainya. Dengan demikian, kita termotivasi untuk segera
menyelesaikan pekerjaan agar memiliki banyak waktu untuk bersenang-senang. Namun,
hadiah harus proporsional atau tidak terlalu lama dan waktu pelaksanaannya
tepat.
3.
Ketika terjebak dalam banyak pekerjaan, kita merasa marah pada diri sendiri
karena tidak mulai bekerja lebih awal. Jangan pernah menyesal atau mengeluh dan
lakukan saja yang terbaik untuk hari ini. Coba pikirkan jikalau pekerjaan itu
dikerjakan besok atau tidak kita kerjakan sama sekali. Tentu akan lebih buruk
bukan?
4.
Taktik lain untuk menyingkirkan rasa malas adalah dengan berpikir bahwa kita
tak punya pilihan lain selain mengerjakannya. Beri hukuman pada diri sendiri
jika gagal mengatasi rasa malas misalnya dengan mengirim surat cinta pada
seseorang yang sama sekali tak kita suka. Semakin memalukan hukumannya, semakin
besar dorongan agar tugas segera dilaksanakan.
5.
Mengatakan pada orang lain kalau kita akan melakukan sesuatu akan memberikan
alasan bagi kita untuk mengerjakan sesuatu. Cara ini akan membuat kita merasa
bersalah bila kita menunda mengerjakanya sehingga sangat efektif. Bahkan, orang
lainpun bisa memberi motivasi agar kita segera menyelesaikan tugas tersebut.
6.
Jika kita terpaksa untuk menunda pekerjaan, cari jawaban mengapa tugas ini amat
penting untuk diselesaikan, tetapkan waktu lain dan patuhi waktu untuk
menyelesaikan tugas tersebut.
Tak
ada seorangpun yang selalu berhasil dengan sempurna. Namun, tak ada sesuatu
yang tak bisa dilakukan jika kita berusaha dan berdoa. Berlatihlah sampai
berhasil mengatasinya. Ingatlah, bahwa seseorang membuat keputusan karena
alasan mereka sendiri, bukan karena orang lain. Semoga berhasil.>Yola
Tidak ada komentar:
Posting Komentar