Wa’alaikumsalam Dewi... Galau, dalam istilah psikologi disebut dengan
stress. Galau (stress) yang anda rasakan merupakan hal yang wajar atau normal.
Justru ketika anda tidak galau (stress), dapat dipastikan kehidupan anda
berjalan statis dan cenderung biasa-biasa saja. Bukankah Nothing in life
worth having ever comes easily”. Stress dapat menyerang semua orang tanpa kecuali, yang
pada awalnya memang masih dianggap NORMAL/WAJAR, namun apabila tidak segera
disikapi, stress akan menjadi “virus” yang dampaknya dapat menjadi Gangguan
mental/kejiwaan.
Stress adalah keadaan internal yang
dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh atau kondisi lingkungan dan
sosial yang dinilai potensial membahayakan, tidak terkendali atau melebihi
kemampuan individu untuk mengatasinya (Lazarus). Sehingga yang terpenting saat
anda galau atau stress anda diharapkan mampu “memanajemen stress” tersebut
dengan baik. Stress sendiri terdiri dari dua sifat yakni stress yang positif
dan stress yang negatif. Stress positif adalah stress Mendorong pelakunya lebih
pro –aktif, memacu alam pikiran untuk menghadapi masalah yang menjadi sumber
stress tersebut. Intinya
termotivasi untuk maju. Nah menurut saya anda tipe seperti ini, karena anda
mengatakan bahwa anda berusaha untuk berpikir lebih keras atas masalah yang
anda hadapi, Hal ini cukup positif. Sedangkan stress negatif adalah Yang menyebabkan
hidup tidak bergairah, semakin lesu. Menimbulkan permasalahan:
rasa cemas, depresi dan gangguan fisik.
Sebagai
pribadi yang sehat, saat kita galau (stress) kita diharapkan mampu mengubah
lingkungan & interpretasi kita terhadap lingkungan untuk membuatnya lebih
menyenangkan. Inilah yang disebut dengan COPING. Coping dapat
berbentuk tindakan Problem-Focused, yaitu mengatasi masalah dengan cara
menyelesaikan masalah secara langsung. Namun apabila problem-focused tidak
berhasil, maka individu dapat memilih cara penyelesaian Emotion-Focused, yaitu
mengatasi masalah dengan cara lebih menenangkan perasaan atau emosi yang diakibatkan
dari masalah tersebut. Meskipun kita terkadang bisa menggunakan kedua coping
tersebut. Dalam kasus anda, anda sering bingung atau galau saat anda diberikan
tugas oleh dosen. Nah anda boleh memilih apakah anda langsung berfokus pada
penyelesaian tugas atau lebih memilih untuk menghilangkan perasaan galau atau
bingung yang kamu rasakan. Misalnya sebelum mengerjakan tugas, anda memilih
untuk berjalan-jalan terlebih dahulu dengan teman anda, baru anda bersama-sama
dengan teman anda mengerjakan tugas. Yang terpenting adalah anda paham kondisi
yang anda hadapi, tahu kehendak apa yang anda ingin lakukan, dan setelah itu
terimalah konsekuensi dari pilihan anda. Tips dari saya adalah
cobalah untuk kenali hal-hal yang dapat memicu stress bagi kita, sekaligus reaksi yang
ditimbulkannya. Kenali agar kita dapat
mengubahnya. Selalu berpikir positif, yakinkan diri bahwa kamu
bisa menyelesaikan semua masalah yang kamu hadapi. Hiduplah dengan pola makan,
tidur dan olahraga yang teratur. Murah senyum, curhat ke teman, dan bersosialisasilah
dengan orang lain. Cobalah melakukan relaksasi seperti melakukan apapun
yang kamu sukai. Lalu yang tak kalah pentingnya cobalah untuk selalu
introspeksi diri dan bersyukur..Smile! And the World will smile with You!
Irfan, kondisi yang kamu hadapi saat ini
adalah hal yang pada umumnya dialami oleh hampir seluruh mahasiswa baru. Sistem
dan kondisi belajar di Universitas dengan di Sekolah memang sangat berbeda. Di
kampus anda diharapkan lebih mandiri, aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Perubahan
pola pembelajaran ini tentu membuat mahasiswa menjadi gelisah hingga terkadang stress. Berbagai perubahan itu berakibat meningkatnya ’demand’
dan ’expectations’ yang harus dipenuhi. Oleh karena
nya mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan penyesuaian diri yang baik. Penyesuaian
terdiri dari proses bagaimana individu mengatur berbagai ” demands” atau
permintaan. Permintaan
disini dapat bersumber dari eksternal atau dari internal diri mahasiswa tersebut. Penyesuaian diri menjadi hal yang sangat penting, karena banyak penelitian
yang menemukan bahwa ada hubungan yang positif antara penyesuaian diri
dengan prestasi belajar. Tips untuk sukses dikampus adalah:
- Pahamilah bahwa kuliah dan sekolah memang berbeda. Saat kuliah tanggung jawab kita memang lebih besar, jumlah ujian lebih sedikit, nilai lebih tegas (tidak ada nilai kasihan), tugas tidak selalu diperiksa, kecepatan mengajar lebih tinggi.
- Kenalilah gaya belajar anda, temukan apakah anda orang yang lebih mudah menangkap pelajaran dengan cara kinetetik, visual, atau auditori.
- Tumbuhkanlah motivasi anda. Biasanya musuh utama para mahasiswa adalah MALAS, selalu saja punya alasan untuk menunda sesuatu dan mendahulukan hal yang tidak penting. Oleh sebab itu milikilah sasaran yang realistis, terukur, spesifik dan flkesibel. Anda dapat menumbuhkan motivasi dengan menggunakan aturan waktu lima menit, beri hadiah pada diri, belajar bersama teman, membagi tugas-tugas yang besar. Bila masih malas juga evaluasi target kita, jangan menghindar dari tanggung jawab, buat skala prioritas, berpegang pada jadwal
- Jadikan bidang studi sebagai batu loncatan bukan sebagai penentu masa depan anda. Sehingga saat anda merasa bahwa anda saat ini terjerumus dalam pilihan jurusan yang salah, maka cobalah untuk memastikan bahwa anda tetap bisa mencapai tujuan hidup anda.
- Buatlah “time management”, buatlah daftar kegiatan, buat skala prioritas, perikirakan kebutuhan waktu, alokasikan waktu dan evaluasi.
- Kuliah bukan hanya sekedar mengisi absen, cobalah untuk menyimak kuliah dengan aktif dan membuat catatan kuliah.
- Cobalah untuk lebih menjadi mahasiswa yang lebih proaktif, tidak malu untuk bertanya.
- Bergabunglah di organisasi atau komunitas. Diharapkan hal ini akan membantu kita mengembangkan soft skill yang kita miliki seperti keahlian berbicara, bersosialisasi, kepemimpinan, dan banyak lagi hal yang tidak didapatkan di dalam kelas.
Ikhwanisifa
Jalan
T. Amir Hamzah No.161 Binjai 20742
PH :
0852 – 617 – 90 – 616
DATA PERSONAL
|
|
Nama
Tanggal
Lahir
Tempat
lahir
Kewarganegaran
Jenis
kelamin
Agama
Status
|
:
Ikhwanisifa
: 27
April 1986
:
Binjai, Sumatera Utara
:
Indonesia
:
Perempuan
:
Islam
:
Belum Menikah
|
PENDIDIKAN TINGGI
Nama Universitas
|
Tempat
|
Waktu studi
|
Tingkat pendidikan
|
Prestasi Akademis
|
|
Tahun masuk
|
Tahun
lulus
|
||||
Universitas
Sumatera Utara (USU)
|
Medan
Medan
|
2004
2009
|
2009
2011
|
Psikologi(S1)
Psikologi
Profesi Klinis Anak (S2)
|
3,03
3,42
|
PENGALAMAN
KERJA
|
Waktu
|
Perusahaan
|
Posisi
|
2006
|
Universitas
Sumatera Utara
|
Visitor
Tim Giji wilayah SUMUT
|
2009
|
Lebah
(Pusat Terapi Autisme)
|
Free
lance sebagai terapis dan Tim program deteksi dini
|
2009
|
Universitas
Sumatera Utara
|
Tester
tes IQ anak untuk penelitian tim PPDS
|
2011
|
Aliva
Consultant Psychology
|
Tester
dan Korektor Seleksi Promosi Bank SUMUT
|
2011
|
Aliva
consultant
|
Asisten
Psikolog
|
2012
|
Universitas
Andalas
|
Dosen
Kontrak
|
2012
|
PT.
Persero PLN
|
Tim
Psikolog Untuk Seleksi Karyawan
|
2012
|
SMF
Bukit Tinggi
|
Tim
Psikolog Untuk Penjurusan Anak
|
2012
|
Sekolah
Alam Minangkabau
|
Psikolog
|