Count visitor

Senin, 22 Oktober 2012



Wa’alaikumsalam Dewi... Galau, dalam istilah psikologi disebut dengan stress. Galau (stress) yang anda rasakan merupakan hal yang wajar atau normal. Justru ketika anda tidak galau (stress), dapat dipastikan kehidupan anda berjalan statis dan cenderung biasa-biasa saja. Bukankah Nothing in life worth having ever comes easily”. Stress dapat menyerang semua orang tanpa kecuali, yang pada awalnya memang masih dianggap NORMAL/WAJAR, namun apabila tidak segera disikapi, stress akan menjadi “virus” yang dampaknya dapat menjadi Gangguan mental/kejiwaan.
Stress adalah keadaan internal yang dapat diakibatkan oleh tuntutan fisik dari tubuh atau kondisi lingkungan dan sosial yang dinilai potensial membahayakan, tidak terkendali atau melebihi kemampuan individu untuk mengatasinya (Lazarus). Sehingga yang terpenting saat anda galau atau stress anda diharapkan mampu “memanajemen stress” tersebut dengan baik. Stress sendiri terdiri dari dua sifat yakni stress yang positif dan stress yang negatif. Stress positif adalah stress Mendorong pelakunya lebih pro –aktif, memacu alam pikiran untuk menghadapi masalah yang menjadi sumber stress tersebut. Intinya termotivasi untuk maju. Nah menurut saya anda tipe seperti ini, karena anda mengatakan bahwa anda berusaha untuk berpikir lebih keras atas masalah yang anda hadapi,  Hal ini cukup positif.  Sedangkan stress negatif adalah Yang menyebabkan hidup tidak bergairah, semakin lesu. Menimbulkan permasalahan: rasa cemas, depresi dan gangguan fisik.
Sebagai pribadi yang sehat, saat kita galau (stress) kita diharapkan mampu mengubah lingkungan & interpretasi kita terhadap lingkungan untuk membuatnya lebih menyenangkan. Inilah yang disebut dengan COPING. Coping dapat berbentuk tindakan Problem-Focused, yaitu mengatasi masalah dengan cara menyelesaikan masalah secara langsung. Namun apabila problem-focused tidak berhasil, maka individu dapat memilih cara penyelesaian Emotion-Focused, yaitu mengatasi masalah dengan cara lebih menenangkan perasaan atau emosi yang diakibatkan dari masalah tersebut. Meskipun kita terkadang bisa menggunakan kedua coping tersebut. Dalam kasus anda, anda sering bingung atau galau saat anda diberikan tugas oleh dosen. Nah anda boleh memilih apakah anda langsung berfokus pada penyelesaian tugas atau lebih memilih untuk menghilangkan perasaan galau atau bingung yang kamu rasakan. Misalnya sebelum mengerjakan tugas, anda memilih untuk berjalan-jalan terlebih dahulu dengan teman anda, baru anda bersama-sama dengan teman anda mengerjakan tugas. Yang terpenting adalah anda paham kondisi yang anda hadapi, tahu kehendak apa yang anda ingin lakukan, dan setelah itu terimalah konsekuensi dari pilihan anda. Tips dari saya adalah cobalah untuk kenali hal-hal yang dapat memicu stress bagi kita, sekaligus reaksi yang ditimbulkannya. Kenali agar kita dapat mengubahnya. Selalu berpikir positif, yakinkan diri bahwa kamu bisa menyelesaikan semua masalah yang kamu hadapi. Hiduplah dengan pola makan, tidur dan olahraga yang teratur. Murah senyum, curhat ke teman, dan bersosialisasilah dengan orang lain. Cobalah melakukan relaksasi seperti melakukan apapun yang kamu sukai. Lalu yang tak kalah pentingnya cobalah untuk selalu introspeksi diri dan bersyukur..Smile! And the World will smile with You!












Irfan, kondisi yang kamu hadapi saat ini adalah hal yang pada umumnya dialami oleh hampir seluruh mahasiswa baru. Sistem dan kondisi belajar di Universitas dengan di Sekolah memang sangat berbeda. Di kampus anda diharapkan lebih mandiri, aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Perubahan pola pembelajaran ini tentu membuat mahasiswa menjadi gelisah hingga terkadang stress. Berbagai perubahan itu berakibat meningkatnya ’demand’ dan ’expectations’ yang harus dipenuhi. Oleh karena nya mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan penyesuaian diri yang baik. Penyesuaian terdiri dari proses bagaimana individu mengatur berbagai ” demands” atau permintaan. Permintaan disini dapat bersumber dari eksternal atau dari internal diri mahasiswa tersebut. Penyesuaian diri menjadi hal yang sangat penting, karena banyak penelitian yang menemukan bahwa ada hubungan yang positif antara penyesuaian diri dengan prestasi belajar. Tips untuk sukses dikampus adalah:
  1. Pahamilah bahwa kuliah dan sekolah memang berbeda. Saat kuliah tanggung jawab kita memang lebih besar, jumlah ujian lebih sedikit, nilai lebih tegas (tidak ada nilai kasihan), tugas tidak selalu diperiksa, kecepatan mengajar lebih tinggi.
  2. Kenalilah gaya belajar anda, temukan apakah anda orang yang lebih mudah menangkap pelajaran dengan cara kinetetik, visual, atau auditori.
  3. Tumbuhkanlah motivasi anda. Biasanya musuh utama para mahasiswa adalah MALAS, selalu saja punya alasan untuk menunda sesuatu dan mendahulukan hal yang tidak penting. Oleh sebab itu milikilah sasaran yang realistis, terukur, spesifik dan flkesibel. Anda dapat menumbuhkan motivasi dengan menggunakan aturan waktu lima menit, beri hadiah pada diri, belajar bersama teman, membagi tugas-tugas yang besar. Bila masih malas juga evaluasi target kita, jangan menghindar dari tanggung jawab, buat skala prioritas, berpegang pada jadwal
  4. Jadikan bidang studi sebagai batu loncatan bukan sebagai penentu masa depan anda. Sehingga saat anda merasa bahwa anda saat ini terjerumus dalam pilihan jurusan yang salah, maka cobalah untuk memastikan bahwa anda tetap bisa mencapai tujuan hidup anda.
  5. Buatlah “time management”, buatlah daftar kegiatan, buat skala prioritas, perikirakan kebutuhan waktu, alokasikan waktu dan evaluasi.
  6. Kuliah bukan hanya sekedar mengisi absen, cobalah untuk menyimak kuliah dengan aktif dan membuat catatan kuliah.
  7. Cobalah untuk lebih menjadi mahasiswa yang lebih proaktif, tidak malu untuk bertanya.
  8. Bergabunglah di organisasi atau komunitas. Diharapkan hal ini akan membantu kita mengembangkan soft skill yang kita miliki seperti keahlian berbicara, bersosialisasi, kepemimpinan, dan banyak lagi hal yang tidak didapatkan di dalam kelas.














Ikhwanisifa

Jalan T. Amir Hamzah No.161 Binjai 20742
PH : 0852 – 617 – 90 – 616

DATA PERSONAL
Nama 
Tanggal Lahir
Tempat lahir
Kewarganegaran
Jenis kelamin
Agama
Status
: Ikhwanisifa
: 27 April 1986
: Binjai, Sumatera Utara
: Indonesia
: Perempuan
: Islam
: Belum Menikah










PENDIDIKAN TINGGI
Nama Universitas
Tempat
Waktu studi
Tingkat pendidikan
Prestasi Akademis
Tahun  masuk
Tahun lulus
Universitas Sumatera Utara (USU)

Medan


Medan
2004


2009
2009


2011

Psikologi(S1)


Psikologi Profesi Klinis Anak (S2)
3,03


3,42


PENGALAMAN KERJA

Waktu
Perusahaan
Posisi
2006
Universitas Sumatera Utara
Visitor Tim Giji wilayah SUMUT
2009
Lebah (Pusat Terapi Autisme)
Free lance sebagai terapis dan Tim program deteksi dini
2009
Universitas Sumatera Utara
Tester tes IQ anak untuk penelitian tim PPDS
2011
Aliva Consultant Psychology
Tester dan Korektor Seleksi Promosi Bank SUMUT
2011
Aliva consultant
Asisten Psikolog
2012
Universitas Andalas
Dosen Kontrak
2012
PT. Persero PLN
Tim Psikolog Untuk Seleksi Karyawan
2012
SMF Bukit Tinggi
Tim Psikolog Untuk Penjurusan Anak
2012
Sekolah Alam Minangkabau
Psikolog